Pada hari Rabu (4/12), bertempat di Balai Sidang Universitas Indonesia, Kampus Depok, telah diselenggarakan Upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pada upacara yang dipimpin oleh Rektor UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met ini, Fakultas Teknik mengukuhkan dua Guru Besar Tetap yang berasal dari bidang ilmu berbeda, yakni Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA dari Bidang Ilmu Transportasi, dan Prof. Dr. Ir. Akhmad Herman Yuwono, M.Phil.Eng dari Bidang Ilmu Rekayasa Nanomaterial.
Sigit Pranowo menyampaikan pidato singkatnya dalam Pengukuhan Guru Besar dengan judul “Pemberdayaan Audit Kelayakan Jalan Untuk Mengoptimasi Peran dan Fungsi Jalan Dalam Meningkatkan Perekonomian Nasional”.
Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Berbagai jenis kendaraan telah memenuhi ruang jalan terutama di daerah perkotaan. Upaya pembangunan dengan cara penambahan panjang jalan di daerah perkotaan hanya akan mengurangi kemacetan sesaat saja. Di negara-negara berkembang, transportasi angkutan berat di jalan dalam kota dan luar kota semakin meningkat dan menyebabkan banyak kerusakan pada jaringan jalan. Pengawasan fungsi jalan dengan cara melakukan audit kelayakan jalan diharapkan mampu menjawab tujuan pengelolaan jalan dengan capaian hasil penyelenggaraan jalan dapat memenuhi standar pelayanan minimal yang ditetapkan.
Akhmad Herman Yuwono menyampaikan pidato pengukuhannya yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dia tekuni dengan judul “Peranan Riset Nanomaterial Semikonduktor Oksida di Bidang Energi dan Lingkungan untuk Mendukung Ketahanan Bangsa Indonesia”.
Indonesia harus berkontribusi lebih aktif lagi di bidang rekayasa nanomaterial dan NST (Nano Sain dan Teknologi). Bila tidak, sekali lagi kita hanyalah menjadi konsumen di tanah air kita sendiri. Di samping itu, ketersediaan energi dan penurunan kualitas hidup adalah permasalahan yang harus kita segera atasi kalau kita tidak ingin melihat bangsa ini lenyap dari percaturan umat manusia. Ini merupakan tanggung jawab kita bagi generasi anak dan cucu kita. (GSB)