Pengukuhan Guru Besar Psikologi dan Ilmu Kesehtan Masyarakat

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof.Dr. Siti Marliah tambunan, Psi (65) sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Psikologi dan Prof.Dr.dr. Sudijanto Kamso, SKM (61) sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang berlangsung hari Rabu pagi (28/05) di Balai Sidang Kampus Depok, dalam suatu rapat terbuka Senat UI yang dipimpin Rektor UI Prof.Dr.der.Soz. Gumilar Rusliwa Somantri.

Prof.Dr. Siti Marliah Tambunan, Psi membacakan pidato pengukuhan berjudul “Peranan Lingkungan Dalam Transmisi Moral Pada Anak”. Pemilihan topik ini sebagai ungkapan keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia yang mengarah pada krisis moral terutama pada anak yang kerap diwarnai kekerasan, pelanggaran terhadap hak orang serta tidak tampaknya perbedaan benar dan salah. Dalam pidato itu dijelaskan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak dengan latar belakang sekolah disebabkan adanya nurani yang kurang berkemabang pada anak, kurangnya kontrol terhadap impuls dan kurangnya sensitivitas terhadap nilai moral.

Salah satu faktor utama adalah pengaruh lingkungan yang tidak menunjang terbentuknya niai moral yang positif. Sumber-sumber nilai moral yang diperoleh anak dari lingkungan adalah televisi,film, suratkabar, sekolah, teman sebaya dan institusi kemasyarakatan lainnya. Untuk itu menurut Guru Besar Psikologi Perkembangan ini menegaskan bahwa transmisi moral dimulai dari keluarga khususnya orang tua sebelum anak beranjak ke luar rumah. Menurutnya, sutu bangsa diukur dari watak manusianya bukan dari apa yang dihasilkan, kemajuan teknologinya ataupun kekuatan militernya.

Topik pidato pengukuhan berjudul “Peningkatan Kemampuan Analisis Data Dalam Menentukan Determinan Masalah Kesehatan Pada Era Desntralisasi,” disampaikan Prof.Dr.dr. Sudijanto Kamso, SKM. Disitu dijelaskan mengapa beberapa penyakit menular masih menjadi masalah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masih sering terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa tempat, walaupun pemerintah baik Pusat maupun Daerah sudah melakukan tindakan dan upaya preventif maupun intervensi. Menurutnya, salah satu hambatan dalam pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan adalah ketersediaan dan pemerataan sumber daya manusia yang berkualitas dan kemungkinan adanya masalah dengan analisis situasi yang dilakukan selama ini. Analisis data merupakan bagian dari analisis situasi secara keseluruhan dan memerlukan beberapa persyaratan diantaranya adalah penyediaan data dan informasi yang baik dan memadai.

Data yang tidak lengkap akan menyebabkan kesulitan perencanaan pada tataran horisontal dan vertikal. Persoalannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan analisis data dalam menentukan determinan masalah kesehatan? Selain menentukan skala prioritas dalam menangani masalah kesehatan dan penyakit maka dalam konteks determinan kesehatan haruslah didasari sifat multivariabel. Analisis multivariat dan multivariabel adalah analisis yang mempertimbangkan interaksi antar determinan atau faktor resiko dan mencari faktor mana yang mempunyai kontribusi terkuat dalam suatu kejadian. Faktor integritas manusia adalah yang terpenting dalam membuat analisis multivariat sehingga tidak terjadi pelanggaran pada kaidah, asumsi yang disyaratkan dan standar prosedur operasional terutama yang terkait dengan aspek analisis data. Setiap daerah diharapkan membuat program kesehatan sesuai dengan kondisinya masing-masin. Selain itu, era desentralisasi harus dijadikan ajang kompetisi sehat untuk menghasilkan program-program kesehatan yang baik berdasarkan analisis data yang tepat dan akurat.

Related Posts